Jendela_poestaka
Karaton Surakarta
Karaton Surakarta
Pada awal abad ke-20, Indonesia terbagi menjadi 350 kerajaan besar dan kecil. Meskipun imperialisme Belanda telah mempengaruhi pola ini, sejarah politik Nusantara selama berabad-abad ditandai dengan perluasan dan penyusutan wilayah pengaruh. Salah satu pusat kekuasaan tertua dan terkuat selalu berada di Jawa Tengah. Keraton Surakarta Hadiningrat yang terbentuk pada tahun 1740-an dapat dilacak asal-usulnya hingga kerajaan-kerajaan di Nudantara yang ada pada abad ke-8 sesudah Masehi.
Pada tahun 1945 kerajaan-kerajaan kuno digantikan oleh Republik Indonesia yang baru terbentuk. Penguasa mereka kehilangan kekuasaan, warisan dan sumber pendapatan tradisional. Banyak yang hilang begitu saja, sementara yang lain tetap bertahan sebagai tempat wisata atau pusat budaya. Jawa sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 100 juta orang. Dua pertiganya termasuk dalam kelompok etnis yang dikenal sebagai etnis Jawa. Setengah abad terakhir telah menyaksikan banyak perubahan sosial yang cepat, biasanya damai, tetapi lebih sering ditandai dengan kekerasan ekstrem. Budaya Jawa dikenal dengan tingkat kehalusan dan pengabdiannya yang tinggi pada ide-ide spiritualitas dan etika . Stereotip ini, yang sebagian dipupuk oleh Belanda, menutupi kompleksitas yang jauh lebih kaya.
Buku Karaton Surakarta ini memuat tentang sejarah perkembangan kebudayaan Jawa sebagai salah satu kebudayaan Nasional bangsa Indonesia.
Hardcover dengan dust jacket
Editor: Marleen Heins
24,5 x 31.5 cm
411 halaman
Bahasa Inggris
Publisher: yayasan Pawiyatan Kabudayan Karaton Surakarta
Tahun: 2004
ISBN: 9799858607