Jendela_poestaka
Architecture From The Indonesian Past: Life and Work of Fermont-Cuypers, 1927-1957
Architecture From The Indonesian Past: Life and Work of Fermont-Cuypers, 1927-1957
'Segalanya berubah dan kami ikut berubah,' adalah moto mereka. Sejak tahun 1927 pemberontakan meletus melawan Belanda di koloni itu, krisis ekonomi pun menyusul. Mereka terus mendesain dengan tabah di Fermont-Cuypers; sekolah, gereja, villa dan kantor. Semua bangunan di mana bendera Belanda berkibar. Nasionalisme digaungkan di seluruh dunia. Di penghujung tahun 1930-an, krisis pun usai bagi mereka, mereka merancang, rumah sakit, kantor pusat, hotel, bahkan terminal penumpang di Tanjung Priok. ‘Musim sibuk akan segera dimulai lagi, diharapkan banyak turis’ tulis surat kabar sesaat sebelum invasi Jerman ke Belanda. Semuanya berubah karena perang di Nusantara. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan tersebut memulai kembali hingga tahun 1958. Bangunan mereka masih ada di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan banyak kota lainnya. Indonesia bangga akan hal itu. Buku ini bercerita tentang firma arsitektur yang produktif, bangunan unik, dan orang-orang di baliknya.
Hardcover
Authors: Obbe Norbruis
24.5 x 28.5 cm
296 halaman
Bahasa Inggris
Tahun: 2020
Penerbit: LM Publishers
ISBN: 9789460220159